"Pasukan Sementara PBB di Lebanon mengatakan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaiannya adalah tindakan yang "disengaja" oleh pasukan Israel."
Beirut, 11 Oktober 2024 — Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan pada hari Kamis, (10/10) dua pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia terluka ketika sebuah tank Israel menembaki menara pengawas di markas besar pasukan tersebut di Ras an-Naqoura.
UNIFIL mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setiap serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian merupakan “pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional”.
Organisasi penjaga perdamaian, yang terdiri dari sekitar 10.000 pasukan penjaga perdamaian dari 50 negara dan didirikan pada tahun 1978, mengatakan pasukan Israel "sengaja" menembaki posisinya di sepanjang perbatasan.Militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan di dekat UNIFIL setelah menginstruksikan pasukan PBB di daerah tersebut untuk tetap berada di tempat yang dilindungi.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pejuang Hizbullah beroperasi dari dalam dan dekat wilayah sipil di Lebanon selatan, termasuk wilayah dekat pos UNIFIL.
“IDF beroperasi di Lebanon selatan dan menjaga komunikasi rutin dengan UNIFIL,” kata militer Israel, menggunakan akronim untuk Pasukan Pertahanan Israel.
Misi UNIFIL sendiri telah berada di Lebanon sejak tahun 1978, bertugas menjaga perdamaian di sepanjang perbatasan antara Israel dan Lebanon serta memastikan implementasi Resolusi Dewan Keamanan PBB yang bertujuan mengakhiri konflik bersenjata di wilayah tersebut.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto menyebut serangan terhadap pangkalan UNIFIL “sama sekali tidak dapat diterima”.
“Ini bukan kesalahan dan kecelakaan,” kata Crosetto dalam konferensi pers.
Kepala kebijakan luar negeri Josep Borrell mengatakan serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian, yang posisinya sudah diketahui, adalah “tindakan yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dibenarkan”.
Posting Komentar