Israel guncang Beirut dengan serangan besar dan putuskan jalur utama Lebanon-Suriah




Ledakan besar mengguncang pinggiran selatan ibu kota Lebanon pada malam hari, mengguncang tanah dan mengirimkan gumpalan asap ke cakrawala. Penduduk di Beirut mengatakan pemboman itu begitu hebat hingga alarm mobil berbunyi dan gedung-gedung berguncang ketika jet tempur Israel membombardir pinggiran kota yang padat penduduk, termasuk perimeter bandara internasional. 

Seorang sumber yang dekat dengan kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa Israel melakukan 11 serangan berturut-turut yang digambarkan sebagai serangan paling kejam sejauh ini di Beirut. Militer Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi dan Hizbullah belum berkomentar. Media Israel melaporkan bahwa Hashem Safieddine dari Hizbullah – calon pengganti pemimpin Hassan Nasrallah, yang tewas dalam serangan Israel minggu lalu – menjadi sasaran serangan udara. Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah melenyapkan kepala jaringan komunikasi Hizbullah, Mohammad Rashid Sakafi, dengan melakukan "serangan tepat berdasarkan intelijen" di Beirut pada hari Kamis. 

Hizbullah tidak segera mengomentari nasib Safaki. Lebih dari 300.000 orang – sebagian besar warga Suriah – menyeberang dari Lebanon ke Suriah selama 10 hari terakhir untuk menghindari meningkatnya pemboman Israel, menurut statistik pemerintah Lebanon. Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Lebanon, Ali Hamieh, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan itu terjadi di wilayah Lebanon dekat perbatasan, yang menciptakan kawah selebar empat meter (12 kaki). Israel menuduh Hizbullah pada hari  Kamis menggunakan penyeberangan tersebut untuk mengangkut peralatan militer ke Lebanon. "IDF (tentara Israel) tidak akan mengizinkan penyelundupan senjata-senjata ini dan tidak akan ragu untuk bertindak jika dipaksa melakukannya, seperti yang telah dilakukannya selama perang ini," kata juru bicara militer Avichay Adraee di X. Israel telah melakukan serangan udara mematikan di Beirut dan di seluruh negeri, menewaskan lebih dari 1.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, dan memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka. Sumber : Al Jazeera dan kantor berita lainnya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama